Translate

Selasa, 22 Juli 2014

Tukang Sapu Halaman Rabithah

Pernah dalam perbincangan Saya bersama kawan ketika waktu santai membahas pekerja pondok yang sepertinya paling ikhlas membantu pondok. Kami sepakat bahwa orang itu adalah Pak Tua penyapu halaman paving Rabithah yang biasa bertopi itu, setiap Saya pergi ke Rabithah secara tidak langsung mengamati pekerja itu. Sapu adalah senjatanya selain cikrak yang kadang dibawanya, banyak kesaksian dari kawan2 yang pernah melihat beliau dengan suka hati menggunakan batang bambu 'genter' untuk menggugurkan dedaunan kering kecil2 milik pohon didepan Gedung Rabithah samping taman, tidak hanya pohon itu, beliau juga sering menggugurkan dedaunan kering pohon2 milik warga yang dahannya masuk area pondok. Dengan sabar beliau menyapu dedaunan kecil yang terserak tertiup angin. Bahkan siang hari beliaupun masih tetap semangat menyapu halaman paving nan luas itu. Kalau kita sendiri, apa segitunya sampai menggugurkan dedaunan kering diatas pohon supaya cepat jatuh? Inspiratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar