Siapa remaja yang paling bahagia didunia ini kalau bukan para Santri. Kenapa harus mereka? Bukannya mereka terkekang dan seperti dipenjara? Ah pasti bohong.
Haha, itu adalah monolog. Saya katakan seperti itu karena tidak akan ada yang namanya Santri itu galau, gusar, patah hati, dilema, php, cemburu dkk yang jelas tidak enak dihati dan pikiran. Semua fokus belajar dan belajar, mengikuti kegiatan pondok dengan sistem kurikulum 24 jam. Jangankan memikirkan wanita, kadang orang tua sendiri saja terlupakan karena terlalu sibuk dengan aktivitas pondok yang tidak pernah tidur.
Temannya diluar mungkin hanya bisa bercanda dikelas saja dan kesepian dirumah atau cuma chatting dan SMS. Tapi Santri setiap saat selalu ada kesempatan untuk guyon dan bercanda khas Santri ngakak bersama disela-sela aktivitasnya. Tidak ada orang tua, kita tinggal bersama para Sahabat yang sedia setiap saat seperti rexona selalu ada dimana-mana disamping kita, tempat berkeluh kesah dan berbagi dalam duka maupun suka kapanpun kita mau. Tidak ada kata kesepian bagi mereka. Masalah keuangan, mereka hanya tinggal telpon dan akan segera dikirim via wesel yang pasti akan dikirim walaupun diada-adakan karena saking bangganya orang tua terhadap mereka. Kalau kiriman telat, ada banyak teman yang siap membantu. Persahabatan terindah akan tercipta disana dan pacar menjadi sangat tidak perlu. Persahabatan antar Santri itu lintas kota, lintas pulau bahkan negara. Begitu sangat indah dengan nafas Islam. Menjadi prajurit untuk mencari ilmu di jalan Allah dan menjadi kader untuk membawa perubahan ke daerah masing-masing. Akan tercipta kenangan indah karena semua hal dikerjakan bersama Sahabat dalam jalinan ukhuwwah Islamiyah.
*Santri Gontor
Translate
Rabu, 23 Juli 2014
Fasl Taht = Tarbiyah*
Kiasan hidup ibarat roda, terkadang diatas, dibawah, diatas semula . . . .
Itu adalah penggalan lirik lagu nasyid Malaysia yang dinyanyikan oleh Aiman.
Kita tidak boleh marah, benci, kesal atau mengeluh diberi bangku di kelas bawah. Kita tidak bodoh, banyak diantara kita yang dulu berprestasi di SMP dan di kelas sebelumnya. Hanya kita kurang usaha dan giat dalam belajar yang masih bisa kita tingkatkan lagi. Jika apa yang kita lihat, dengar dan rasakan dipondok adalah pendidikan, maka duduk dikelas bawah adalah pendidikan juga untuk kita semua. Lihatlah mereka yang tinggal kelas supaya kita bersyukur dan lihatlah kelas yang diatas dengan tatapan optimis, tunjukkan bahwa kita punya potensi lain yang mereka tidak punya dan kita hakikatnya sama.
Tidak semua Santri merasakan pahitnya menjadi kelas bawah, menjadi prolectar, tidak bisa menjadi ketua panitia, dihina, diremehkan, dan di goblok-gobloki. Tapi kenapa kita hanya melihat negatifnya saja? Bukankah itu semua akan mendewasakan kita? Kita telah diberi waktu lebih banyak untuk belajar dan untuk mengembangkan potensi. Semua pasti ada hikmahnya, perjuangan kita akan lebih berasa dan akan mudah memaknai hidup. Berpikirlah positif, jangan hiraukan perkataan orang, kitalah yang paling tahu kemampuan diri kita. Kita harus pandai bersyukur.
Pepatah Arab mengatakan, "Puncaknya ilmu adalah adab" tapi apa kita dikelas bawah merasa tidak punya adab? Apa semua yang dikelas bawah dipindah pondok? Tidak Ya akhi! Kita ini masih dalam proses yang masih panjang untuk menjadi orang yang berilmu. Jalan hidup masih panjang, masa depan terbentang nan jauh disana. Banyak dikelas atas yang mungkin adabnya lebih buruk daripada kita karena ini cuma masalah akademik, nilai angka diatas kertas. Orang berilmu itu terlihat dari sikapnya dan raportnya ada pada dirinya. Kelas bawah belum tentu tidak bisa sukses diluar sana, karena sistemnya beda.
Untuk bangkit dan berubah kearah yang jauh lebih baik itu mutlak adanya. Kita harus pandai berkaca dan mengexplorasi diri untuk mencari kekurangan yang harus segera kita perbaiki menuju kelas yang lebih baik ditahun yang akan datang. Banggalah dengan apa yang didapat, tunjukkan sisi lain dari kelas bawah. Nikmati dan mari kita tersenyum dalam wadah 589. Jangan minder, tiap orang punya potensi. Kita harus terus berlari dan memulai start lebih awal, tidak ada manusia yang sempurna tanpa keluh dan kesah tapi bangkitlah dengan segera.
*motivasi diri
[read by heart]
Sekilas Tentang Gateng
Bagi kawan semua yang tinggal kawasan metropolitan dan luar negri ane kasih tau permainan kampung yang namanya Gateng, mungkin dilain daerah cuma beda nama aja. Secara umum ini sebuah permainan yang dimainkan minimal dua orang menggunakan batu kerikil yang sangat populer jaman ane SD dulu. Anak sekarang udah jarang yang main kayak gini, soalnya udah ada PS dan Game Online. Makanya ane beruntung banget masih bisa merasakannya. Berikut macam dan jenisnya :
1. Gateng Gacho
Ini jenis yang paling populer, biasanya tiap orang ngumpulin batu kerikil ukuran kelereng mulai dari 10 sampai 20, sesuai selera. Setelah dicampur kan jadi banyak, terus pingsut dulu yang menang main duluan. Nah, tiap orang itu punya batu special yang akan dijadikan Gacho, saking specialnya ni batu bisa kayak jimat, dibawa kemana-mana supaya kalo ada yang main Gateng Gacho bisa dipakai dan gak harus cari lagi. Cara mainnya mula-mula Gacho dilempar keatas lalu kita ambil batu yang terkumpul dengan cara mengambil dan mendorongnya dan dengan cepat menangkap Gacho tadi. Supaya bebatuan gak nyebar kejauhan maka kalo yang main dua orang, masing-masing posisi ngangkang sambil merapatkan kaki masing-masing. Setelah batu digenggam dan diambil Gachonya, kita hitung dua-dua, ganjil apa genap, kalo ganjil berarti kita ngambil batu yang kesebar tadi ganjil dari satu, tiga dst yang penting jangan sampai menyentuh batu yang gak kita ambil. Caranya sama, kita lempar Gacho, ambil batu terus tangkap Gacho lagi dengan cepat. Nanti kalo kesisa cuma satu batu maka ada perjanjian, mau langsung diambil diketuk dulu dua kali baru nangkap Gacho dengan cepat atau ditambahin batu yang sudah ketangkap sesuai perjanjian dan harus ambil semua dalam satu genggaman dan menangkap Gacho yang dilempar ke atas tadi dengan cepat. Bisa dibayangkan gimana cara mainnya kan. Dan yang menang itu yang dapat batu paling banyak. Yang kalah kalau mau main lagi harus cari batu lagi. Tapi karena cari batu susah dan bikin lama jadinya batunya dibalikin lagi.
2. Gatheng It Rat
Ini juga sama, bedanya ukuran batu lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit. Mula-mula kita taruh bebatuan kecil ditangan kanan atau kiri lalu lempar ke atas dan dengan cepat kita telungkupkan tangan, nah batu ditangan yang menelungkup itu kita lempar lagi keatas dan harus kita tangkap semua, posisi tangan kayaknya tangannya Tukul kalo lagi ea ea ea. Jadi nangkapnya tu nyambar, bukan sekedart menerima batu yang jatuh setelah dilempar. Setelah kita tangkap semua, kita hitung, kalo genap berarti kita ambilnya genap. Kayak Gateng Gacho juga, tapi ini batu yang dilempar ditangkap dan Gachonya diambil dari batu yang pertama ditangkap. Gak ada batu yang special.
3. Gatheng Gacho Jumbo
Cara mainnya sama kayak Gateng Gacho yang pertama, tapi batunya gak banyak, paling cuma 5 tapi gede. Kalo yang biasa susah nangkap Gacho karena batu digenggaman banyak, kalo ini susahnya karena Gacho yang dilempar ketika ditangkap akan berbenturan dengan batu yang gede dan bisa mental.
4. Gatheng Bekel
Mulai agak modern ada benda bulet yang gampang mental, biasanya buatan Cina, namanya bekel. Tapi karena dikampung jadi cara mainnya pakai batu kecil biasanya 12 butir. Lalu bekel dilempar keatas, jatuh mantul lalu ditangkap, pertama nangkap batunya satu per satu, lalu dua per dua sampai terakhir enam per enam dan habis. Itu babak pertama, yang kedua sama tapi kita tidak boleh menyentuh batu lain yang tidak sedang kita ambil.
Sementara baru empat jenis yang ane tau, semoga bisa untuk bernostalgia dan melestarikan mainan tradisional yang gak pake modal tapi seru, bisa dibuat ajang ngabuburit atau hiburan pas weekend.
Terima Kasih
Selasa, 22 Juli 2014
Surat Terbuka Untuk Pak Jokowi
Untuk Bapak Joko Widodo.
Kepada YTh Bapak Ir. H. Joko Widodo,
Perkenalkan, Saya Firhan seorang anak desa, rakyat biasa yang sedang menuntut ilmu disebuah pondok modern tiga jam dari kampung halaman Bapak. Dulu, Saya adalah pengagum Bapak, walaupun di saat Bapak sedang naik daun, sukses menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta Saya sedang dipondok dengan akses informasi yang terbatas, tapi koran Republika yang dipajang dietalase sering memberitakan aksi unik Bapak yang menjadi perbincangan dikalangan Santri dan membuat Santri asal Jakarta dan Solo bangga dengan daerahnya. Ada juga mading IKPM dibelakang Masjid Jami' yang paling sering dibaca para Santri selalu menyisipkan berita tentang Bapak disetiap kali terbit, terutama kabar tentang terpilihnya Bapak menjadi Wali Kota terbaik ke-3 didunia, menjadi hot isu dikalangan Santri berhari-hari lamanya. Tidak ketinggalan Asatidz yang menginformasikan sepak terjang Bapak disela-sela jam belajar dan Saya yakin hampir semua Santri saat itu adalah pengagum Bapak dan bangga kepada Bapak Jokowi yang penampilannya sederhana. Ketika Bapak menjadi Gubernur Jakarta dan berpasangan dengan Bapak Basuki Cahya Purnama yang pintar ngomong itu, popularitas Bapak semakin meroket, progam 100 hari Bapak menjadi sorotan media, bahkan diliburan awal tahun kemarin Saya dapati aktivitas Bapak dan pernyataan-pernyataan nyleneh Wakil Bapak menjadi yang paling populer di Youtube. Itu semua membuat kekaguman Saya semakin bertambah kepada Bapak. Mungkin bukan cuma Saya, tapi demam Jokowi juga melanda diseluruh pondok.
Saat pemilihan calon legislatif, hampir semua Santri sepertinya memilih salah satu partai nasionalis Islam yang lima itu, ketika perolehan suara total partai itu mencukupi untuk berkoalisi dan mengusung Calon Presiden sendiri, kami semua berharap. Akan tetapi PKB dengan cepat mendukung Bapak yang tiba-tiba dicalonkan Ibu Mega menjadi Capres dari PDI-P. Tak disangka, Ibu Mega sang petinggi partai itu dengan rela menyerahkan kesempatan untuk nyapres kepada Bapak yang termasuk orang baru kemarin sore yang mengurus Jakarta saja belum beres. Apalagi Bapak memberi kesempatan untuk Bapak Ahok yang bukan Muslim itu menjadi Gubernur DKI setelah sebelumnya Bapak menjadikan Solo dipimpin oleh orang yang bukan Muslim juga setelah Bapak ke Jakarta. Memang mereka berkepemimpinan baik dan menjalankan tugas sesuai peraturan UU, tapi mereka tetap berbeda aqidah dengan mayoritas rakyatnya. Orang nikah beda agama saja walaupun atas dasar cinta bisa berantakan. Ini lah awal dari kalangan Santri yang religius di pondok kami mulai memudar kekagumannya kepada Bapak dan beralih mengagumi saudara se partai Bapak, yaitu Ibu Tri Rismaharini yang tidak hanya berhasil memimpin Surabaya tapi membawa identitas Muslimahnya, Bapak juga tahu dengan gentar beliau berjuang menutup Gang Dolly walaupun ditentang partainya sendiri. Popularitas Bapak memudar seiring ketika Bapak mencalonkan diri menjadi Presiden di kalangan masyarakat religius.
Di libur akhir tahun ini, Saya jumpai masyarakat banyak yang mendukung Bapak, obrolan mereka yang di angkot, jalan dan pasar Saya dengar banyak yang memuji Bapak yang tampil merakyat dan dekat dengan wong cilik serta tampang 'ndeso' Bapak yang menjual. Benar apa kata Bapak, lebih baik mendekati kalangan jelata daripada kalangan elit, karena suaranya sama dan jumlahnya banyak dari kalangan jelata. Saya akui Bapak sudah berhasil menggalang dukungan masyarakat bawah. Tapi inilah demokrasi, yang banyak pasti menang dan yang banyak belum tentu benar. Saya lihat, memudarnya kekaguman kalangan religius bukan dari pondok kami saja, semua situs berita Islam online beramai-ramai memberitakan kebusukan Bapak dan para pendukung Bapak, bahkan para Ulama dari gabungan organisasi Islam memfatwakan haram memilih Bapak. Ada apa ini? Saya sebagai orang awam berpendidikan yang Muslim tidak ingin asal perut kenyang dan hidup bahagia tetapi exsistensi agama Saya terancam dinegri sendiri setelah Bapak terpilih. Apalagi para kaum Kristen, Katholik, Liberal dan LGBT beramai-ramai mendukung Bapak, pastinya mereka ada kepentingan dengan Bapak. Sayangnya, masyarakat jelata pendukung Bapak yang melimpah itu tidak berpikir sejauh ini.
Maaf pak, walaupun Saya cinta Indonesia tapi Saya lebih cinta dengan agama Saya. Atas dasar itu Saya menjadi orang satu-satunya dikeluarga Saya yang mendukung lawan Bapak.
Bapak Presiden Quick Count yang Terhormat,
Jika besok Bapak resmi menjadi Presiden hasil rekapitulasi suara KPU, Saya harap Bapak bisa menyangkal tuduhan kami semua dengan aksi yang nyata. Demi keutuhan Bangsa, Saya akan mendukung Presiden yang terpilih nanti. Semoga Bapak juga memerhatikan faktor-faktor agama Saya yang juga agama Bapak dalam mengambil kebijakan, jadikanlah masa kepemimpinan Bapak menjadi waktu mustajab untuk berdoa dan mencari pahala sebanyak mungkin. Ingat, masih ada Allah yang lebih berkuasa dan bukan tidak karena Allah Bapak jadi Presiden.
Salam,
Kebumen, 21 Juli 2014
Sekilas Tentang 'Gateng'
Bagi kawan semua yang tinggal kawasan metropolitan dan luar negri ane kasih tau permainan kampung yang namanya Gateng, mungkin dilain daerah cuma beda nama aja. Secara umum ini sebuah permainan yang dimainkan minimal dua orang menggunakan batu kerikil yang sangat populer jaman ane SD dulu. Anak sekarang udah jarang yang main kayak gini, soalnya udah ada PS dan Game Online. Makanya ane beruntung banget masih bisa merasakannya. Berikut macam dan jenisnya :
1. Gateng Gacho
Ini jenis yang paling populer, biasanya tiap orang ngumpulin batu kerikil ukuran kelereng mulai dari 10 sampai 20, sesuai selera. Setelah dicampur kan jadi banyak, terus pingsut dulu yang menang main duluan. Nah, tiap orang itu punya batu special yang akan dijadikan Gacho, saking specialnya ni batu bisa kayak jimat, dibawa kemana-mana supaya kalo ada yang main Gateng Gacho bisa dipakai dan gak harus cari lagi. Cara mainnya mula-mula Gacho dilempar keatas lalu kita ambil batu yang terkumpul dengan cara mengambil dan mendorongnya dan dengan cepat menangkap Gacho tadi. Supaya bebatuan gak nyebar kejauhan maka kalo yang main dua orang, masing-masing posisi ngangkang sambil merapatkan kaki masing-masing. Setelah batu digenggam dan diambil Gachonya, kita hitung dua-dua, ganjil apa genap, kalo ganjil berarti kita ngambil batu yang kesebar tadi ganjil dari satu, tiga dst yang penting jangan sampai menyentuh batu yang gak kita ambil. Caranya sama, kita lempar Gacho, ambil batu terus tangkap Gacho lagi dengan cepat. Nanti kalo kesisa cuma satu batu maka ada perjanjian, mau langsung diambil diketuk dulu dua kali baru nangkap Gacho dengan cepat atau ditambahin batu yang sudah ketangkap sesuai perjanjian dan harus ambil semua dalam satu genggaman dan menangkap Gacho yang dilempar ke atas tadi dengan cepat. Bisa dibayangkan gimana cara mainnya kan. Dan yang menang itu yang dapat batu paling banyak. Yang kalah kalau mau main lagi harus cari batu lagi. Tapi karena cari batu susah dan bikin lama jadinya batunya dibalikin lagi.
2. Gatheng It Rat
Ini juga sama, bedanya ukuran batu lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit. Mula-mula kita taruh bebatuan kecil ditangan kanan atau kiri lalu lempar ke atas dan dengan cepat kita telungkupkan tangan, nah batu ditangan yang menelungkup itu kita lempar lagi keatas dan harus kita tangkap semua, posisi tangan kayaknya tangannya Tukul kalo lagi ea ea ea. Jadi nangkapnya tu nyambar, bukan sekedart menerima batu yang jatuh setelah dilempar. Setelah kita tangkap semua, kita hitung, kalo genap berarti kita ambilnya genap. Kayak Gateng Gacho juga, tapi ini batu yang dilempar ditangkap dan Gachonya diambil dari batu yang pertama ditangkap. Gak ada batu yang special.
3. Gatheng Gacho Jumbo
Cara mainnya sama kayak Gateng Gacho yang pertama, tapi batunya gak banyak, paling cuma 5 tapi gede. Kalo yang biasa susah nangkap Gacho karena batu digenggaman banyak, kalo ini susahnya karena Gacho yang dilempar ketika ditangkap akan berbenturan dengan batu yang gede dan bisa mental.
4. Gatheng Bekel
Mulai agak modern ada benda bulet yang gampang mental, biasanya buatan Cina, namanya bekel. Tapi karena dikampung jadi cara mainnya pakai batu kecil biasanya 12 butir. Lalu bekel dilempar keatas, jatuh mantul lalu ditangkap, pertama nangkap batunya satu per satu, lalu dua per dua sampai terakhir enam per enam dan habis. Itu babak pertama, yang kedua sama tapi kita tidak boleh menyentuh batu lain yang tidak sedang kita ambil.
Sementara baru empat jenis yang ane tau, semoga bisa untuk bernostalgia dan melestarikan mainan tradisional yang gak pake modal tapi seru, bisa dibuat ajang ngabuburit atau hiburan pas weekend.
Terima Kasih
Refleksi
Alhamdulillah, Saya mendapat kabar duduk di Kelas 586-R dengan no. urut ke-8 bersama para kawan mayoritas dari kelas intensif dan hampir semua sudah kenal. Ini kelas bukan bawah lagi, tapi di paling bawah diantara 17 ruang kelas 5 di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat. Title 'fasl taht' pasti akan Saya sandang untuk yang kedua kalinya, ini sudah tidak mengherankan dan sudah Saya tebak sebelumnya, tapi dengan pengalaman di 3 Int. L sebagai kelas sebelum terakhir Saya yakin bisa menyandang title itu dengan bahagia. Walaupun demikian dari total kelas 3 Int & 4 kemarin yang berjumlah total 21 ruang kelas, Saya harus sangat bersyukur, itu artinya ada 4 ruang kelas yang anggotanya pindah atau kurang beruntung sehingga Saya bisa lolos. Predikat baru yang akan Saya sandang mungkin 'Prolectar' atau 'Atlan' yang artinya tidak menjadi 'Manager' atau 'Mudabir' minimal di awal tahun. Ini adalah resiko juga kesempatan dan harus Saya manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar lebih banyak dan giat demi impian 90 tahun Gontor. Harus di nikmati dengan senang hati dan diambil hikmahnya. Semua tidak ada yang percuma, pasti ada maksud dan tujuan. Seperti apa firman Allah yang sering disampaikan Wali Kelas Saya dulu, "Laa Yukallifullahaa illa wus'aahaa" yang artinya Allah tidak akan memberi kita cobaan diluar batas kemampuan kita, kalau kita ditakdirkan naik kelas 5 berarti sebenarnya kita mampu untuk melewatinya menuju 690. Man Jadda Wa Jada!
Melihat riwayat kelas,
Sebelum ujian masuk :
- Kelas A 1, Ust. Suryowindanta ~ Bekasi
Setelah ujian masuk :
- KPK A, Ust. David Yoga ~ Ponorogo
Sebelum placementest :
- 1 Int. C, Ust. Pamuji ~ Ponorogo
Setelah placementest :
- 1 Int. D, Ust. Muhammad Taufik ~ Probolinggo
- 3 Int. L, Ust. M Ali Mualim ~ Bengkalis, Riau
- 5 R, Ust. ? ? ?
Kalau diperhatikan itu tidak turun lagi, tapi terjun bebas. Saya sedang kandas sekarang, harus banyak berubah dan memperbaiki diri. Harus segera merevolusi diri, totalitas di pondok dan banyak sekali PR yang harus diselesaikan dan jangan sampai menjadikan diri ini putus asa. Sekarang, Saya lihat teman-teman Saya dulu tetap sukses bertengger di 'fasl fauq', semoga mereka tidak lupa dan mau peduli.
Yang terpenting, bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada sekarang ini sebaik mungkin dan menjauhi sikap menunda serta mengamalkan ilmu yang sudah di dapat. Tetap bahagia dan membahagiakan, belajar keras, berdoa keras dan usaha keras. All out, uddhuluu fii gontor kaffah!
(Tidak lupa masa susah, mencium aroma Gontor saja sudah anugerah)
Tunjukkan pada angkatan di SMP, walaupun tidak ada yang masuk SMA 1 Kebumen, minimal ada Saya yang masuk Pondok Modern Darussalam Gontor 1.
:-)
PERJUANGAN BELUM BERAKHIR!
Alhamdulillah, Saya mendapat kabar duduk di Kelas 586-R dengan no. urut ke-8 bersama para kawan mayoritas dari kelas intensif dan hampir semua sudah kenal. Ini kelas bukan bawah lagi, tapi di paling bawah diantara 17 ruang kelas 5 di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat. Title 'fasl taht' pasti akan Saya sandang untuk yang kedua kalinya, ini sudah tidak mengherankan dan sudah Saya tebak sebelumnya, tapi dengan pengalaman di 3 Int. L sebagai kelas sebelum terakhir Saya yakin bisa menyandang title itu dengan bahagia. Walaupun demikian dari total kelas 3 Int & 4 kemarin yang berjumlah total 21 ruang kelas, Saya harus sangat bersyukur, itu artinya ada 4 ruang kelas yang anggotanya pindah atau kurang beruntung sehingga Saya bisa lolos. Predikat baru yang akan Saya sandang mungkin 'Prolectar' atau 'Atlan' yang artinya tidak menjadi 'Manager' atau 'Mudabir' minimal di awal tahun. Ini adalah resiko juga kesempatan dan harus Saya manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar lebih banyak dan giat demi impian 90 tahun Gontor. Harus di nikmati dengan senang hati dan diambil hikmahnya. Semua tidak ada yang percuma, pasti ada maksud dan tujuan. Seperti apa firman Allah yang sering disampaikan Wali Kelas Saya dulu, "Laa Yukallifullahaa illa wus'aahaa" yang artinya Allah tidak akan memberi kita cobaan diluar batas kemampuan kita, kalau kita ditakdirkan naik kelas 5 berarti sebenarnya kita mampu untuk melewatinya menuju 690. Man Jadda Wa Jada!
Melihat riwayat kelas,
Sebelum ujian masuk :
- Kelas A 1, Ust. Suryowindanta ~ Bekasi
Setelah ujian masuk :
- KPK A, Ust. David Yoga ~ Ponorogo
Sebelum placementest :
- 1 Int. C, Ust. Pamuji ~ Ponorogo
Setelah placementest :
- 1 Int. D, Ust. Muhammad Taufik ~ Probolinggo
- 3 Int. L, Ust. M Ali Mualim ~ Bengkalis, Riau
- 5 R, Ust. ? ? ?
Kalau diperhatikan itu tidak turun lagi, tapi terjun bebas. Saya sedang kandas sekarang, harus banyak berubah dan memperbaiki diri. Harus segera merevolusi diri, totalitas di pondok dan banyak sekali PR yang harus diselesaikan dan jangan sampai menjadikan diri ini putus asa. Sekarang, Saya lihat teman-teman Saya dulu tetap sukses bertengger di 'fasl fauq', semoga mereka tidak lupa dan mau peduli.
Yang terpenting, bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada sekarang ini sebaik mungkin dan menjauhi sikap menunda serta mengamalkan ilmu yang sudah di dapat. Tetap bahagia dan membahagiakan, belajar keras, berdoa keras dan usaha keras. All out, uddhuluu fii gontor kaffah!
(Tidak lupa masa susah, mencium aroma Gontor saja sudah anugerah)
Tunjukkan pada angkatan di SMP, walaupun tidak ada yang masuk SMA 1 Kebumen, minimal ada Saya yang masuk Pondok Modern Darussalam Gontor 1.
:-)
PERJUANGAN BELUM BERAKHIR!
Tukang Sapu Halaman Rabithah
Pernah dalam perbincangan Saya bersama kawan ketika waktu santai membahas pekerja pondok yang sepertinya paling ikhlas membantu pondok.
Kami sepakat bahwa orang itu adalah Pak Tua penyapu halaman paving Rabithah yang biasa bertopi itu, setiap Saya pergi ke Rabithah secara tidak langsung mengamati pekerja itu.
Sapu adalah senjatanya selain cikrak yang kadang dibawanya, banyak kesaksian dari kawan2 yang pernah melihat beliau dengan suka hati menggunakan batang bambu 'genter' untuk menggugurkan dedaunan kering kecil2 milik pohon didepan Gedung Rabithah samping taman, tidak hanya pohon itu, beliau juga sering menggugurkan dedaunan kering pohon2 milik warga yang dahannya masuk area pondok. Dengan sabar beliau menyapu dedaunan kecil yang terserak tertiup angin. Bahkan siang hari beliaupun masih tetap semangat menyapu halaman paving nan luas itu.
Kalau kita sendiri, apa segitunya sampai menggugurkan dedaunan kering diatas pohon supaya cepat jatuh?
Inspiratif.
Rabu, 09 Juli 2014
Noblos di Gontor
Kita tidak tahu apapun, siapa calonnya dan mana yang akan kita pilih kita tidak tahu. Mereka semua juga datang dari Jawa Timur dan Ponorogo khususnya, sama sekali tidak ada hubungan dengan kami yang datang dari luar kota. Ya! Mereka adalah para calon legislatif.
Tiba2 kami disuruh kumpul dan diberi pengarahan tata cara menoblos serta instruksi dari Ustadz untuk tidak memilih partai nasionalis sekuler dan calon nonmuslim tanpa menyebut nama. Bahkan karena saking banyaknya surat undangan yang diberikan pihak KPU ke pihak pondok, membuat Asdtidz kewalahan untuk membagikan ke pemiliknya masing2 karena tidak ada data kelas dan rayon. Jadinya suratnya disebar acak kesuluruh Santri dan dipastikan semua mendapatkan satu2, supaya menoblos di TPS masing2 dan tidak Golput.
Ada 5 TPS yang tersebar dikomplek pondok khusus untuk para Santri dan Asatidz. Kami baru tau calegnya ketika pagi hari sebelum masuk kelas, bahkan yang kelasnya jauh dari TPS langsung masuk dan noblos ketika istirahat tanpa melihat2 siapa calegnya. Semua DPT yang terpajang beralamat di PMD Gontor sedangkan alamatnya ada dari beragam kota ditanah air. Kami hanya boleh menoblos dijam istirahat dan tidak ada kata libur.
Di TPS semua petugas adalah para bapak dan ibu sedangkan pemilihnya adalah kaum muda Santri Gontor, para pemilih pemula. Tidak ada kampanye disini, tidak ada atribut kampanye diarea pondok.
Ini adalah pengalaman luar biasa sekali seumur hidup yang tidak semua Santri Gontor merasakannya!
Kehebatan Masjid Jami' Gontor
Ingatkah apa kata Ust. Khusni pengasuh PMD Gontor 2 ketika kita masih calon pelajar?. Katanya, diantara banyak Masjid di dunia cuma ada tiga Masjid yang jamaahnya selalu ramai. Yaitu pertama di Mekah, kedua di Madinah dan yang terakhir ada di Ponorogo, yaitu Masjid Jami Gontor.
Memang ada Masjid yang lebih besar seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Baiturrahman tapi kata beliau ketika lima waktu sholat jama'ahnya sangat sedikit. Tidak seperti di Gontor yang selalu ramai dengan ribuan Santri.
Selain itu, ribuan Santri yang sholat berjamaah di Masjid Jami' Gontor datang dari berbagai daerah di tanah air bahkan luar negri, semuanya memakai baju yang dimasukkan dengan bersarung yang rapi. Semuanya memakai peci hitam, atau songkok nasional. Jika kita amati lebih dalam, mereka bertakbiratul ihram sesuai madzhab yang mereka yakini. Karena mereka juga datang dari berbagai kalangan, dari NU, Muhammadiyah sampai Persis. Latar belakang keluarga mereka juga ada yang petani bahkan pejabat setingkat menteri. Semuanya sama menghadap Allah.
Luar biasa!
Amazing View
Pemandangan paling menakjubkan di Gontor yang sampai sekarang belum terupload di internet atau terpampang di Warta Dunia adalah suasana Belajar Malam Keliling yang diadakan ketika menjelang ujian. Kita akan melihat ribuan manusia belajar membawa buku sejauh mata memandang diarea kampus dalam pondok, ada yang belajar ditangga Masjid, bawah menara, berjalan di lapangan, lesehan diatas paving, diparkiran, ditaman, dibawah pohon dsb. Suasana begitu ramai dengan teriakan ribuan Santri yang menghafal pelajaran. Lampu-lampu tambahan disebar disudut2 pondok, seperti ruang kelas raksasa. Belum ratusan Asatidz yang disebar dan siap ditanyai Santri jika ada pelajaran yang belum paham atau sekedar melapor hafalan, ada juga stand2 khusus tersebar per kelompok mata pelajaran yang siap memberikan penjelasan kepada Santri yang datang.
Menakjubkan!
Sabtu, 21 Juni 2014
Piket Malam
Piket Malam adalah piket jaga pondok pada malam hari dari pukul 23.00 sampai shubuh. Dilaksanakan oleh kelas 1 Int., 3 Int. dan kelas 4, digilir setiap rayon, ada sekitar 40an pos yang tersebar dikomplek pondok, mulai dari kamar asatidz sampai persimpangan jalan strategis, tiap pos terdiri dari 3 orang, khusus Coffe Staff yang bertugas membuat Kopi dan keliling membagikannya dengan gerobak bisa lebih dari 3 orang.
Kalau kita dapat giliran piket malam, maka tidak ikut belajar malam, tapi di ganti dengan tidur sampai pukul 21.00, setelah itu kumpul di Bag. Keamanan untuk pembagian tempat dan boleh tidur lagi atau beli makanan untuk jaga sampai pukul 23.00. Sebelum jaga harus ceklist, mengambil buku laporan jaga dan memakai kacu tanda piket malam...
Kalau ada Santri malam hari membawa makanan berkacu hijau keliling pondok, berarti merekalah petugas piket malamnya. Selama jaga tidak boleh tidur, kalau ketahuan Bag. Keamanan yang keliling bisa disuruh lari keliling pondok mengejar sepedanya, di hukum keliling gedung atau tidak dapat surat ijin.
Ya, kita dapat ijin meninggalkan dua jam mata pelajaran untuk tidur setelah piket malam. Piket malam biasa di isi dengan baca buku, ngobrol atau bikin mie "gober", supaya Santri tidak tidur, biasanya ada absen wajib tiap jam.
Kalau kita dapat giliran piket malam, maka tidak ikut belajar malam, tapi di ganti dengan tidur sampai pukul 21.00, setelah itu kumpul di Bag. Keamanan untuk pembagian tempat dan boleh tidur lagi atau beli makanan untuk jaga sampai pukul 23.00. Sebelum jaga harus ceklist, mengambil buku laporan jaga dan memakai kacu tanda piket malam...
Kalau ada Santri malam hari membawa makanan berkacu hijau keliling pondok, berarti merekalah petugas piket malamnya. Selama jaga tidak boleh tidur, kalau ketahuan Bag. Keamanan yang keliling bisa disuruh lari keliling pondok mengejar sepedanya, di hukum keliling gedung atau tidak dapat surat ijin.
Ya, kita dapat ijin meninggalkan dua jam mata pelajaran untuk tidur setelah piket malam. Piket malam biasa di isi dengan baca buku, ngobrol atau bikin mie "gober", supaya Santri tidak tidur, biasanya ada absen wajib tiap jam.
JEDA
Hidup di Gontor tidak hanya sekedar bayar SPP dan diberi uang jajan bulanan, melainkan membutuhkan juga pengorbanan, keikhlasan dan ketahanan mental.
Hidup berkecukupan harta di Gontor tidak menjamin akan bertahan lama di Gontor, karena keikhlasan untuk dididik tidak bisa dibeli.
Rp.510ribu diluar mungkin mahal, tapi dibandingkan dengan apa yang kita dapat di bumi Darussalam ini, sangatlah murah. Gontor akan menagih uang SPP hanya ketika akan ujian saja. Kita akan tetap makan kenyang tiga kali sehari di dapur walaupun menunggak SPP. Selain bahan pokoknya ada yang Gontor menanamnya sendiri, ada juga Santri yang sudah bayar jauh bulan, yang uangnya bisa dipakai untuk menutupi para penunggak itu.
Banyak anak orang kaya, pejabat, anak Kyai dan bahkan anak alumni yang tidak bisa bertahan disini, karena tak mau mengosongkan gelas. Ada juga anak petani, orang biasa sukses karena siap mengosongkan gelas.
"Hidup disini tidak cukup dengan harta, salah kalau Gontor hanya buat orang kaya."
Ketika kau bergaul dengan Santri Gontor, kau tak akan bisa tahu siapa diantara mereka yang berasal dari kalangan berada dan mana yang berasal dari kalangan kurang berada. Karena apa yang mereka kenakan itu sama, ada peraturan yang mengatur pakaian Santri. Perbedaan si kaya dan si miskin tidak akan terlihat di Gontor. Semua sama dan tidak akan ada Santri kaya yang memilih-milih teman yang kaya-kaya saja.
Disini kita bisa melihat persahabatan antara anak karyawan dan anak bos, antara anak petani dan anak pejabat dsb. Semua begitu indah. Karena pada hakikatnya semua memang sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya kepada Allah SWT.
Uniknya kita disini bisa melihat si bersih dan si kotor, kemampuan Santri dalam menjaga kebersihan sangat terlihat. Tapi jangan salah! Banyat Santri yang kucel, kotor dan berantakan tapi dari kalangan berada. Karena mungkin mereka dulu sering dilayani. Akan terlihat Santri yang bersih, rapi dan wangi walaupun berpakaian sederhana tapi dari kalangan kurang mampu.
Kalau ingin menebak latar belakang keluarga Santri itu susah, karena kita semua disamakan dalam ikatan disiplin pondok. Banyak kawan yang rajin beribadah, pendiam dan sholeh tapi sebelum masuk pondok mereka adalah preman, terjebak pergaulan bebas bahkan mantan pecandu. Ada juga yang sedikit nakal, sering melanggar tapi dulunya anak baik-baik.
Senakal-nakalnya Santri Gontor, masih bisa baca Quran dengan baik dan benar, tahu hukumnya , hafal juz Amma, dan sholat 5 waktu. Sangat beda dengan anak nakal diluar sana.
Aku sangat bersyukur bisa berada disini, suatu tempat saat pertam memasukinya, tak seorangpun yang aku kenal, namun kawan-kawan yang da tang dari penjuru negri itu siap menganggapku saudara dan akan selalu menemaniku.
Gontor, 10 Juni 2014
Room 10, Saudi 1/2
Hidup berkecukupan harta di Gontor tidak menjamin akan bertahan lama di Gontor, karena keikhlasan untuk dididik tidak bisa dibeli.
Rp.510ribu diluar mungkin mahal, tapi dibandingkan dengan apa yang kita dapat di bumi Darussalam ini, sangatlah murah. Gontor akan menagih uang SPP hanya ketika akan ujian saja. Kita akan tetap makan kenyang tiga kali sehari di dapur walaupun menunggak SPP. Selain bahan pokoknya ada yang Gontor menanamnya sendiri, ada juga Santri yang sudah bayar jauh bulan, yang uangnya bisa dipakai untuk menutupi para penunggak itu.
Banyak anak orang kaya, pejabat, anak Kyai dan bahkan anak alumni yang tidak bisa bertahan disini, karena tak mau mengosongkan gelas. Ada juga anak petani, orang biasa sukses karena siap mengosongkan gelas.
"Hidup disini tidak cukup dengan harta, salah kalau Gontor hanya buat orang kaya."
Ketika kau bergaul dengan Santri Gontor, kau tak akan bisa tahu siapa diantara mereka yang berasal dari kalangan berada dan mana yang berasal dari kalangan kurang berada. Karena apa yang mereka kenakan itu sama, ada peraturan yang mengatur pakaian Santri. Perbedaan si kaya dan si miskin tidak akan terlihat di Gontor. Semua sama dan tidak akan ada Santri kaya yang memilih-milih teman yang kaya-kaya saja.
Disini kita bisa melihat persahabatan antara anak karyawan dan anak bos, antara anak petani dan anak pejabat dsb. Semua begitu indah. Karena pada hakikatnya semua memang sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya kepada Allah SWT.
Uniknya kita disini bisa melihat si bersih dan si kotor, kemampuan Santri dalam menjaga kebersihan sangat terlihat. Tapi jangan salah! Banyat Santri yang kucel, kotor dan berantakan tapi dari kalangan berada. Karena mungkin mereka dulu sering dilayani. Akan terlihat Santri yang bersih, rapi dan wangi walaupun berpakaian sederhana tapi dari kalangan kurang mampu.
Kalau ingin menebak latar belakang keluarga Santri itu susah, karena kita semua disamakan dalam ikatan disiplin pondok. Banyak kawan yang rajin beribadah, pendiam dan sholeh tapi sebelum masuk pondok mereka adalah preman, terjebak pergaulan bebas bahkan mantan pecandu. Ada juga yang sedikit nakal, sering melanggar tapi dulunya anak baik-baik.
Senakal-nakalnya Santri Gontor, masih bisa baca Quran dengan baik dan benar, tahu hukumnya , hafal juz Amma, dan sholat 5 waktu. Sangat beda dengan anak nakal diluar sana.
Aku sangat bersyukur bisa berada disini, suatu tempat saat pertam memasukinya, tak seorangpun yang aku kenal, namun kawan-kawan yang da tang dari penjuru negri itu siap menganggapku saudara dan akan selalu menemaniku.
Gontor, 10 Juni 2014
Room 10, Saudi 1/2
Jumat, 17 Januari 2014
Uniknya Mandi di Rayon Kudama
Perlu diketahui, di Gontor tidak mandi di kolam bareng-bareng seperti disebagian pondok Salaf. Melainkan mandi satu per satu dikamar mandi yang pintunya terbuat dari plat seng yang atasnya ada yang tidak rapat karena untuk menyampirkan pakaian. Kamar mandi ada yang tiga lantai seperti kamar mandi Saudi.
Uniknya mandi dirayon kudama adalah sebagai berikut :
1. BERANGKAT MANDI
Saat pergi ke kamar mandi seperti mau main pasar-pasaran karena yang dibawa biasanya kalau tidak kaleng cat atau kaleng roti sebagai gayung dan botol minuman sebagai tempat sabun cair dengan ada seperti tahi burung diatas kepala yang ternyata adalah shampo.
Terkadang ada yang suka menyamakan diri mereka dengan motor atau mobil karena kalau mandi sukanya pakai kanebo dan spongenya busa kasur. Jika kita mandi bawa perlengkapan lengkap malah dikatain habis belanja dari mall.
2. MENGANTRI MANDI
Di GBK itu kalau ngantri tinggal taruh gayung depan pintu gak banyak ngomong dan bisa ditinggal nyuci, tapi ini beda, yang ngantri mulutnya dengan ngomong "ba'daka" yang artinya "setelahmu" kepada setiap yang mau mandi dan dibelakangnya masih ada ba'daka2 yang lain, ini yang bikin orang mandi tidak tenang. Terutama fashl adi, orang lagi mandi ngetok-ngetok pintu sambil nongolin kepalanya cuma untuk ngomong "ba'daka" emang gak lihat depan ada yang masih ngantri apa. Apalagi kalau yang didalam lagi BAB kan WCnya menghadap ke pintu, kayak tadi pengin banget nyiram. Kalau yang taksifi biasanya cuma ngetok gak pakai nongolin kepala. Ada juga yang booking kamar mandi, satu anggota kamarnya mandi yang masih dikamar bilang "ba'daka", nanti kalo yang mandi dibilang "ba'daka" sama orang ngomongnya sudah ada yang ngantri, padahal masih dikamar, enak sekali! Biasanya itu maraton satu kamar. Karena ribetnya sistem antrian "ba'daka" ini, banyak orang yang putus asa dan teriak "ba'daka jami'an" yang artinya "setelah kamu semua" atau "qablaka" yang artinya "sebelummu". Saking kebiasaan ngomong "ba'daka" kalau mau mandi, ini jadi kesempatan mas para jasus cari mangsa Mahkamah Lugoh di English Week karena "ba'daka" itu Bahasa Arab. Selain itu mereka mandi juga sambil "tanjim", banyak yang gak modal, mandi cuma bawa ember cat sama sikat gigi dan secuil sabun batang. Sisanya minta, niat mandi apa tidak si?
3. SAAT MANDI
Mandi kalau antrian panjang, jangan mencoba untuk berlama-lamaan, maka pintu akan di gedor atau didobrak, kadang ada yang sampai bolong dan peot. Kalau mau BAB jangan coba saat jam mandi, maka carilah diwaktu baca quran atau penyampaian idiom. Biasanya yang tidak punya handuk setelah mandi itu loncat-loncat, kelihatan kepalanya thok, katanya buat menghilangkan air. Kalau yang kepepet waktunya mandi akan habis maka cari kran untuk mandi Kebo, keramas, cuci muka dan sikat gigi thok.
Itulah sedikit cerit uniknya mandi rayon kudama.
Uniknya mandi dirayon kudama adalah sebagai berikut :
1. BERANGKAT MANDI
Saat pergi ke kamar mandi seperti mau main pasar-pasaran karena yang dibawa biasanya kalau tidak kaleng cat atau kaleng roti sebagai gayung dan botol minuman sebagai tempat sabun cair dengan ada seperti tahi burung diatas kepala yang ternyata adalah shampo.
Terkadang ada yang suka menyamakan diri mereka dengan motor atau mobil karena kalau mandi sukanya pakai kanebo dan spongenya busa kasur. Jika kita mandi bawa perlengkapan lengkap malah dikatain habis belanja dari mall.
2. MENGANTRI MANDI
Di GBK itu kalau ngantri tinggal taruh gayung depan pintu gak banyak ngomong dan bisa ditinggal nyuci, tapi ini beda, yang ngantri mulutnya dengan ngomong "ba'daka" yang artinya "setelahmu" kepada setiap yang mau mandi dan dibelakangnya masih ada ba'daka2 yang lain, ini yang bikin orang mandi tidak tenang. Terutama fashl adi, orang lagi mandi ngetok-ngetok pintu sambil nongolin kepalanya cuma untuk ngomong "ba'daka" emang gak lihat depan ada yang masih ngantri apa. Apalagi kalau yang didalam lagi BAB kan WCnya menghadap ke pintu, kayak tadi pengin banget nyiram. Kalau yang taksifi biasanya cuma ngetok gak pakai nongolin kepala. Ada juga yang booking kamar mandi, satu anggota kamarnya mandi yang masih dikamar bilang "ba'daka", nanti kalo yang mandi dibilang "ba'daka" sama orang ngomongnya sudah ada yang ngantri, padahal masih dikamar, enak sekali! Biasanya itu maraton satu kamar. Karena ribetnya sistem antrian "ba'daka" ini, banyak orang yang putus asa dan teriak "ba'daka jami'an" yang artinya "setelah kamu semua" atau "qablaka" yang artinya "sebelummu". Saking kebiasaan ngomong "ba'daka" kalau mau mandi, ini jadi kesempatan mas para jasus cari mangsa Mahkamah Lugoh di English Week karena "ba'daka" itu Bahasa Arab. Selain itu mereka mandi juga sambil "tanjim", banyak yang gak modal, mandi cuma bawa ember cat sama sikat gigi dan secuil sabun batang. Sisanya minta, niat mandi apa tidak si?
3. SAAT MANDI
Mandi kalau antrian panjang, jangan mencoba untuk berlama-lamaan, maka pintu akan di gedor atau didobrak, kadang ada yang sampai bolong dan peot. Kalau mau BAB jangan coba saat jam mandi, maka carilah diwaktu baca quran atau penyampaian idiom. Biasanya yang tidak punya handuk setelah mandi itu loncat-loncat, kelihatan kepalanya thok, katanya buat menghilangkan air. Kalau yang kepepet waktunya mandi akan habis maka cari kran untuk mandi Kebo, keramas, cuci muka dan sikat gigi thok.
Itulah sedikit cerit uniknya mandi rayon kudama.
Ngerepp
Ini adalah kegiatan rutin di hari Jumat pagi untuk menunggu giliran lari pagi diadakan ngerepp bareng sebagai pembuang stress setelah penat belajar selama seminggu.
Yang berkaous hijau namanya Muharik, mereka yang memimpin dan mengajak teman-temannya ngerepp dengan yel-yel koplak dan lucu. Dalam kegiatan ini dijamin semuanya bahagia dan senang seperti tanpa masalah. Apalagi kalau diadu dengan rayon lainnya.
Yang berkaous hijau namanya Muharik, mereka yang memimpin dan mengajak teman-temannya ngerepp dengan yel-yel koplak dan lucu. Dalam kegiatan ini dijamin semuanya bahagia dan senang seperti tanpa masalah. Apalagi kalau diadu dengan rayon lainnya.
Gedung Saudi
Ini adalah Gedung bernama Saudi, gedung sumbangan pemerintah Arab Saudi ini terdiri dari banyak gedung. Yang terlihat adalah Gedung Saudi VI, disana ada ruang kelas, Kantor KMI, Kantor Gontor TV, Kantor Suargo FM dan OCC. Gedung ini bertetangga dengan Trimurti Press di sebelah barat, tempat parkir kendaraan pondok di sebelah timur, perumahan dosen di sebelah selatan dan Pendopo disebelah utara.
Dibelakang gedung berlantai tiga itu masih ada gedung Saudi yang lain yang digunakan sebagai Rayon atau Asrama Santri, dengan kamar mandi tiga lantai dibelakangnya.
----------
Dikirim dari Nokia saya
Dibelakang gedung berlantai tiga itu masih ada gedung Saudi yang lain yang digunakan sebagai Rayon atau Asrama Santri, dengan kamar mandi tiga lantai dibelakangnya.
----------
Dikirim dari Nokia saya
Kamis, 16 Januari 2014
Pertanyaan Yang Mengusik
Sekarang Saya duduk di kelas Tiga Intensif L, adalah kelas sebelum terakhir di jajaran kelas Tiga Intensif. Pernah sahabat lama Saya sejak di Gorda bertanya tentang prestasi Saya di SD dan di SMP dulu, setelah Saya menceritakan bahwa selama 12 semester dalam 6 tahun di SD, Saya hanya rangking 2 sekali saja, dan yang 11 kali Saya mendapat rangking 1. Di SMP selama 3 tahun atau 6 semester Saya mendapat rangking 1 sebanyak tiga kali, sisanya Saya mendapat rangking, 3, 4 dan 5. Saya juga bercerita tentang pengalaman Saya di OSIS, Pramuka dan PMR.
Setelah lama bercerita akhirnya menanyakan kenapa Saya mau di Gontor menjadi kelas bawah, digoblok-goblokin dan diremehin. Memang teman Saya itu kelasnya lebih tinggi daripada Saya. Saya hanya bisa memberi tahu kalau Saya masuk Gontor dimulai dari NOL yang tidak tahu menahu apa itu Imla, Nahwu, Shorf dsb. Karena memang di SMP tidak ada. Setiap kali ujian, Saya mengandalkan pelajaran seperti Matematika, Berhitung, Reading, Grammar dan Sosiologi untuk mendapatkan nilai tinggi dan membantu menutupi nilai mata pelajaran lain.
Doakan Saya bisa naik kelas dan lulus tepat pada waktunya kawan! :-)
Setelah lama bercerita akhirnya menanyakan kenapa Saya mau di Gontor menjadi kelas bawah, digoblok-goblokin dan diremehin. Memang teman Saya itu kelasnya lebih tinggi daripada Saya. Saya hanya bisa memberi tahu kalau Saya masuk Gontor dimulai dari NOL yang tidak tahu menahu apa itu Imla, Nahwu, Shorf dsb. Karena memang di SMP tidak ada. Setiap kali ujian, Saya mengandalkan pelajaran seperti Matematika, Berhitung, Reading, Grammar dan Sosiologi untuk mendapatkan nilai tinggi dan membantu menutupi nilai mata pelajaran lain.
Doakan Saya bisa naik kelas dan lulus tepat pada waktunya kawan! :-)
Trayek Gontor
Jika kita naik kendaraan umum dan turun di Stasiun Madiun atau terminal Ponorogo, jangan bingung cari angkot ke desa Gontor. Karens akan ada trayek yang siap membawa kita ke pondok dengan petugas dari kelas 6 yang nanti kita bayar ke dia untuk di ganti kwitansi. Tshun lalu tarif dari Stasiun Madiun sebesar Rp. 35.000 dan dari Terminal Ponorogo sebesar Rp. 15.000. Itu langsung diantarkan sampai gedung tempat Costume House berada.
Latihan Lagu
Lagu Hymne Oh Pondokku adalah lagu mars gontor yang selalu dinyanyikan untuk mengawali perkumpulan-perkumpulan resmi dengan posisi siap dan telah berlangsung dari dulu.
Karena begitu sakralnya lagu ini maka ada seminggu dibulan Syawwal untuk berlatih wajib lagu ini, untuk anak lama biasanya hanya dua hari diwaktu pagi berlatih bersama dilapangan depan BPPM, hanya untuk mereview supaya tidak lupa. Kalo untuk anak baru ada latihannya dikelas pada jam kelima dan keenam dilatih oleh kakak kelas 6 pilihan. Mereka dilatih dari pengenalan not, membaca not sampai menyanyikan lirik lagu. Lagu ini akan mereka nyanyikan bersama saat Kuliah Umum di BPPM untuk pertama kalinya.
Karena begitu sakralnya lagu ini maka ada seminggu dibulan Syawwal untuk berlatih wajib lagu ini, untuk anak lama biasanya hanya dua hari diwaktu pagi berlatih bersama dilapangan depan BPPM, hanya untuk mereview supaya tidak lupa. Kalo untuk anak baru ada latihannya dikelas pada jam kelima dan keenam dilatih oleh kakak kelas 6 pilihan. Mereka dilatih dari pengenalan not, membaca not sampai menyanyikan lirik lagu. Lagu ini akan mereka nyanyikan bersama saat Kuliah Umum di BPPM untuk pertama kalinya.
Piket Kantor Administrasi
Di GBK ada yang namanya piket ADM yaitu piket bersih-bersih Kantor ADM juga sekalian seluruh gedung Madrasah, Kamar Mandi Asatid dan Masjid At-Tiq.
Berjumlah tiga orang dan gantian antar kelompok yang sudah dibagi menurut nomor urut absen dikamar oleh ketua rayon. Pekerjaannya cuma ngepel dan nyapu, terkadang disuruh mencuci sedikit gelas. Piket itu dimulai dari setengah lima sore sampai jam lima tepat. Setelah selesai biasanya Staff ADM memberi uang kepada salah seorang untuk membeli makanan di Walapa, sambil menunggu biasanya yang lain dikasih motivasi atau sekedar ngobrol dan yang paling terakhir dikasih surat ijin terlambat berangkat kemasjid seperti diatas. Katanya si boleh mandi dulu, tapi sampai rayon malah dimarosimin sama Mudabir suruh ke Masjid cepat.
Nah, itu dia yang bikin malas untuk piket Adm, tidak bisa mandi. Makanya banyak yang kabur-kaburan. Kalau kayak gitu ketua rayon biasanya cari orang yang terlambat keluar rayon untuk disuruh piket.hahaha..
Berjumlah tiga orang dan gantian antar kelompok yang sudah dibagi menurut nomor urut absen dikamar oleh ketua rayon. Pekerjaannya cuma ngepel dan nyapu, terkadang disuruh mencuci sedikit gelas. Piket itu dimulai dari setengah lima sore sampai jam lima tepat. Setelah selesai biasanya Staff ADM memberi uang kepada salah seorang untuk membeli makanan di Walapa, sambil menunggu biasanya yang lain dikasih motivasi atau sekedar ngobrol dan yang paling terakhir dikasih surat ijin terlambat berangkat kemasjid seperti diatas. Katanya si boleh mandi dulu, tapi sampai rayon malah dimarosimin sama Mudabir suruh ke Masjid cepat.
Nah, itu dia yang bikin malas untuk piket Adm, tidak bisa mandi. Makanya banyak yang kabur-kaburan. Kalau kayak gitu ketua rayon biasanya cari orang yang terlambat keluar rayon untuk disuruh piket.hahaha..
Rabu, 15 Januari 2014
Piring Multifungsi
Piring adalah sebuah benda yang sering digunakan untuk tempat makanan ketika kita makan. Diletakkan di rak piring sebelum digunakan dan masuk ketmpat pencucian bersama alat-alat masak lain untuk siap dicuci bersama. Bentuk dan bahannya pun berbeda-beda, dari mulai bahan plastik sampai seng, dari bentuk lingkaran sampai bentuk daun, sangat bervariasi.
Di gontor, piring yang boleh digunakan hanya berbenyuk lingkaran dan berbahan dasar melamine saja. Piring empreng hanya untuk kelas 6. Piring lingkaran melamine pun belum cukup, tapi harus polon tanpa gambar atau motif. Piring bentuk lingkaran dipilih untuk menyeragamkan piring Santri se-Darussalam. Semua disengaja untuk pendidikan kerapian dan keseragaman. Dipilihnya bahan melamine karena ringan, mudah dibawa, tidak mudah pecah, aman dan tidak berisik kalau jatuh.
Para anggota dapur umum juga diwajibkan memberi nama, kelas, daerah dan rayon menggunakN cat diatas piringnya. Kalau tidak seperti itu maka akan banyak orng malas mengambil piring dan lebih suka meminjam. Itu bisa menularkan penyakit dan jika tanpa identitas akan mudah hilang dan membuat si pemilik tidak bisa makan. Setiapkita akan keluar dari dapur di pintu keluar biasanyaada staff Bag. Dapur yang mencocokan nama dipiring dengannama di papan nama kita. Piring menjadi barang pribadi yang wajib dimilki oleh Santri se-Darussalam, terutama anggota Dapur Umum.
Piring adalah salah satu benda paling populer dan ada dimana-mana. Bagi kalangan anak baruyang peraturannya keluar dari rayon setengah jam lebih cepat, mereka biasa membawa piring kemana-mana, masuk kelas pagi, pelajaran sore, muwajjah malam, pramuka bahkan muhadhoroh kadang ada yang bawa piring. Kalau kita melihat Santri membawa piring ke tempat yang tidak sesuai, betarti mereka Santri baru yang tidak sempat mengembalikan piringnya ke kamar.
Jika dibandingkan dengan diluar sana, hal ini termasuk unik dan langka. Bisa dibayangkan, biasanya diruang kelas hanya ada peralatan tulis, tapi dikelas 1 dan 1 Int. kita bisa melihat piring sebagai alat dapursatu-satunya yang masuk kelas dan menemani pemiliknya belajar. Keyika latihan pramuka sebagai kegiatan ekskul, piring biasa diletakkan di sela-sela tanaman, etalase, dan di tempat tersembunyi lainnya. Kadang pemiliknya lupa dan jangan heran kita akan menemukan piring bertebaran disudut-sudut pondok.
Karena piring menemani pemiliknya dengan setis selama setengah tahun mrnjadi anak baru. Maka fungsinya pun menjadi ganda, selain untuk tempat makan didapur, berikut fungsi lainnya :
1). SEBAGAI PELINDUNG KEPALA
Terkadang ketika kita akan makan siang, cuaca begitu panas dan terik, berjalan dihamparan paving depan Aligarh dengan suasana begitu memaksa kita untuk menggunakan piring yang kita cangking diangkat sedikit keatas untuk menutupi kepala dari silaunya sinar matahari. Begitupun jika hujan turun, berpayung piring sedikit membantu mengurangi tetesan air dikepala.
2). TIADA GAYUNG PIRING PUN JADI
Ketika kelas anak baru ditempatkan di gedung Satelit, yang namanya ansk baru kebanyakan bawa piring ke kelas, maka jika hendak ke kamar mandi dikomplek Yaqdzoh setelah pengalaman tidak menemukan gayung, memaksa mereka untuk ijin kekamar mandi kepada Ustadz sambil membawa piring. Sampai ada yang heran itu orang mau makan apa bung airdi kamar mandi.
3). PENGGANTI BANTAL
bersambung. . . . . . .
Di gontor, piring yang boleh digunakan hanya berbenyuk lingkaran dan berbahan dasar melamine saja. Piring empreng hanya untuk kelas 6. Piring lingkaran melamine pun belum cukup, tapi harus polon tanpa gambar atau motif. Piring bentuk lingkaran dipilih untuk menyeragamkan piring Santri se-Darussalam. Semua disengaja untuk pendidikan kerapian dan keseragaman. Dipilihnya bahan melamine karena ringan, mudah dibawa, tidak mudah pecah, aman dan tidak berisik kalau jatuh.
Para anggota dapur umum juga diwajibkan memberi nama, kelas, daerah dan rayon menggunakN cat diatas piringnya. Kalau tidak seperti itu maka akan banyak orng malas mengambil piring dan lebih suka meminjam. Itu bisa menularkan penyakit dan jika tanpa identitas akan mudah hilang dan membuat si pemilik tidak bisa makan. Setiapkita akan keluar dari dapur di pintu keluar biasanyaada staff Bag. Dapur yang mencocokan nama dipiring dengannama di papan nama kita. Piring menjadi barang pribadi yang wajib dimilki oleh Santri se-Darussalam, terutama anggota Dapur Umum.
Piring adalah salah satu benda paling populer dan ada dimana-mana. Bagi kalangan anak baruyang peraturannya keluar dari rayon setengah jam lebih cepat, mereka biasa membawa piring kemana-mana, masuk kelas pagi, pelajaran sore, muwajjah malam, pramuka bahkan muhadhoroh kadang ada yang bawa piring. Kalau kita melihat Santri membawa piring ke tempat yang tidak sesuai, betarti mereka Santri baru yang tidak sempat mengembalikan piringnya ke kamar.
Jika dibandingkan dengan diluar sana, hal ini termasuk unik dan langka. Bisa dibayangkan, biasanya diruang kelas hanya ada peralatan tulis, tapi dikelas 1 dan 1 Int. kita bisa melihat piring sebagai alat dapursatu-satunya yang masuk kelas dan menemani pemiliknya belajar. Keyika latihan pramuka sebagai kegiatan ekskul, piring biasa diletakkan di sela-sela tanaman, etalase, dan di tempat tersembunyi lainnya. Kadang pemiliknya lupa dan jangan heran kita akan menemukan piring bertebaran disudut-sudut pondok.
Karena piring menemani pemiliknya dengan setis selama setengah tahun mrnjadi anak baru. Maka fungsinya pun menjadi ganda, selain untuk tempat makan didapur, berikut fungsi lainnya :
1). SEBAGAI PELINDUNG KEPALA
Terkadang ketika kita akan makan siang, cuaca begitu panas dan terik, berjalan dihamparan paving depan Aligarh dengan suasana begitu memaksa kita untuk menggunakan piring yang kita cangking diangkat sedikit keatas untuk menutupi kepala dari silaunya sinar matahari. Begitupun jika hujan turun, berpayung piring sedikit membantu mengurangi tetesan air dikepala.
2). TIADA GAYUNG PIRING PUN JADI
Ketika kelas anak baru ditempatkan di gedung Satelit, yang namanya ansk baru kebanyakan bawa piring ke kelas, maka jika hendak ke kamar mandi dikomplek Yaqdzoh setelah pengalaman tidak menemukan gayung, memaksa mereka untuk ijin kekamar mandi kepada Ustadz sambil membawa piring. Sampai ada yang heran itu orang mau makan apa bung airdi kamar mandi.
3). PENGGANTI BANTAL
bersambung. . . . . . .
Piket Malam
Piket Malam adalah piket jaga pondok di malam hari oleh kelas 1 Intensif, 3 Intensif dan Kelas 4 bergiliran antar rayon atau asrama.
Jika rayon kita dapat giliran piket malam maka setelah Isya tidak ikut belajar malam melainkan tidur sampai jam 9 lalu kumpul dibagian keamanan untuk pembagian tempat jaga masing-masing tiga orang tiap tempat yang tersebar dari Gedung Satelit sampai Pabrik Es dan dari Perdos Mekah sampai BMT. Setelah pembagian biasanya ada pengarahan sebelum disuruh kembali ke rayon untuk tidur kembali dan memulai jaga pada pukul 11 malam dengan Ceklist nama dulu di Bag. Keamanan.
Selama jaga dari jam 11 sampai Shubuh ada Ceklist nama ke Bag. Keamanan setiap jam sebagai tanda kalau yang jaga tidak tidur, sesekali juga Staff Keamanan keliling untuk mengecek ke tempat-tempat jaga. Apabila ada yang ketahuan tidur maka hukumannya biasanya mengejar sepeda Staff Keamanan, lari-lari keliling pondok. Itu lebih baik dari pada tidak mendapatkan Tashrikh atau Surat Ijin tidak masuk kelas pada jam pertama dan kedua pelajaran untuk tidur karena piket malam.
Gambar diatas adalah contoh dari Tashrikh tersebut.
Kawan Lama
Namanya Faris, dia adalah sekonsulat Saya dan berasal dari Kota Purworejo, kami bersama saat calon pelajar di Gontor Dua untuk belajar Imla ke Ustadz konsul, belajar bersama setiap saat dan menikmati hari-hari bersama.
Bahkan saat yudisium kelulusan ke KMI kita duduk bersama dan menangis bersama saat nomer ujian kita disebutkan lulus di Gontor Satu. Kita pernah berjanji untuk selalu belajar bersama disana nanti.
Beberapa hari setelah kelulusan, Saya dan kawan yang lain diajak makan di Cafe Prasmanan Gorda sebagai wujud rasa syukurnya telah lulus ke Gontor Satu.
Ketika awal di Gontor Satu, kita disibukkan dengan acara Panggung Gembira, saat itu Saya ikut Tari Aceh dan dia ikut Orchestra ditambah kita beda kelas, walaupun kamar kami bersebelahan tapi jarang ketemu.
Sampai akhirnya, hari pertama kumpul konsulat di malam hari dia pulang bersama ibunya karena tidak kerasan.
Saat itu Saya terpukul sekali karena tidak bisa mencegahnya. Sekarang di melanjutkan di MAN di Kota Purworejo. Dan hari ini setelah setahun lebih tak bertemu, aku akan datang kerumahnya untuk silahturahmi.
----------
Dikirim dari Nokia saya
Bahkan saat yudisium kelulusan ke KMI kita duduk bersama dan menangis bersama saat nomer ujian kita disebutkan lulus di Gontor Satu. Kita pernah berjanji untuk selalu belajar bersama disana nanti.
Beberapa hari setelah kelulusan, Saya dan kawan yang lain diajak makan di Cafe Prasmanan Gorda sebagai wujud rasa syukurnya telah lulus ke Gontor Satu.
Ketika awal di Gontor Satu, kita disibukkan dengan acara Panggung Gembira, saat itu Saya ikut Tari Aceh dan dia ikut Orchestra ditambah kita beda kelas, walaupun kamar kami bersebelahan tapi jarang ketemu.
Sampai akhirnya, hari pertama kumpul konsulat di malam hari dia pulang bersama ibunya karena tidak kerasan.
Saat itu Saya terpukul sekali karena tidak bisa mencegahnya. Sekarang di melanjutkan di MAN di Kota Purworejo. Dan hari ini setelah setahun lebih tak bertemu, aku akan datang kerumahnya untuk silahturahmi.
----------
Dikirim dari Nokia saya
Minggu, 12 Januari 2014
Member of Room Five (New Adult Dormitory, Gontor) 2012
1.Muhammad Faqih Bahrul Kiram ~ Jember
2. Amiruddin ~ Thailand
3. Muhammad Zhafir ~ Malaysia
4. Dhiyaul Haq ~ Banyumas
5. M. Iqbal Munir ~ Cilacap
6. Harninda Saputra ~ Pontianak
7. M. Fazreem ~ Malaysia
8. M. Luqman Hakim ~ Malaysia
9. Dadan Nur Diana ~ Tasikmalaya
10. Dimas Hardiansyah ~ Garut
11. M. Fadli Rinaldi ~ Jakarta
12. Ihsan Permadi ~ Tangerang
13. M. Jafar Ash Sidiq ~ Pekanbaru
14. Alpiansyah ~ Bandar Lampung
15. M. Iqbal Fahri ~ Tulang Bawang
16. Naufal Ulin Nuha ~ Blora
17. M. Prabowo ~ Bogor
18. Zebi Rea Anggara ~ Malang
19. Musonip Saputro ~ Jambi
20. Tri Ahmad Nur ~ Jakarta
21. M. Sean Filo ~ Bogor
22. M. Faisal ~ Cirebon
23. Hizbul Mujahidin ~ Makassar
24. M. Arif Hidayat ~ Cirebon
25. Bassoka Ilham Yahya Hermawan ~ Kota Waringin Timur
26. Rizky Aditya ~ Pontianak
27. Agarin Muksit ~ Madiun
28. FIRHAN ADI WACONO ~ KEBUMEN
29. M. Fazlullah Ihza Qasim ~ Siman, Ponorogo
30. M. Zakki al Mubarak ~ Tuban
31. M. Harwin Akbar Fatekha ~ Tuban
32. Choirul Ikhwan ~ Bekasi
33. Septiono ~ Lampung
34. Agung Pradana ~ Tulang Bawang
35. Naufal Fawwaz F. ~ Surabaya
36. M. Irsyad ~ Bacan
37. M. Ihsanudin Fikri ~ Pekalongan
38. Ismail Yusuf ~ Asahan
39. Abdullah Kaso ~ Thailand
40. M. Ariesdy Prawiranegara ~ Bone
MUDABIR :
1. Al-akh Fachru ~ Bogor
2. Al-akh Habib ~ Semarang
3. Al-akh Afif ~ Jember
4. Al-akh Aqil ~ Lhokseumawe
5. Al-akh Nugroho ~ Sintang
ROIS MASKAN :
1. Al-akh Sholeh - Bima
2. Al-akh Fachru - Bogor
3. Al-akh Rifki - Tangerang
2. Amiruddin ~ Thailand
3. Muhammad Zhafir ~ Malaysia
4. Dhiyaul Haq ~ Banyumas
5. M. Iqbal Munir ~ Cilacap
6. Harninda Saputra ~ Pontianak
7. M. Fazreem ~ Malaysia
8. M. Luqman Hakim ~ Malaysia
9. Dadan Nur Diana ~ Tasikmalaya
10. Dimas Hardiansyah ~ Garut
11. M. Fadli Rinaldi ~ Jakarta
12. Ihsan Permadi ~ Tangerang
13. M. Jafar Ash Sidiq ~ Pekanbaru
14. Alpiansyah ~ Bandar Lampung
15. M. Iqbal Fahri ~ Tulang Bawang
16. Naufal Ulin Nuha ~ Blora
17. M. Prabowo ~ Bogor
18. Zebi Rea Anggara ~ Malang
19. Musonip Saputro ~ Jambi
20. Tri Ahmad Nur ~ Jakarta
21. M. Sean Filo ~ Bogor
22. M. Faisal ~ Cirebon
23. Hizbul Mujahidin ~ Makassar
24. M. Arif Hidayat ~ Cirebon
25. Bassoka Ilham Yahya Hermawan ~ Kota Waringin Timur
26. Rizky Aditya ~ Pontianak
27. Agarin Muksit ~ Madiun
28. FIRHAN ADI WACONO ~ KEBUMEN
29. M. Fazlullah Ihza Qasim ~ Siman, Ponorogo
30. M. Zakki al Mubarak ~ Tuban
31. M. Harwin Akbar Fatekha ~ Tuban
32. Choirul Ikhwan ~ Bekasi
33. Septiono ~ Lampung
34. Agung Pradana ~ Tulang Bawang
35. Naufal Fawwaz F. ~ Surabaya
36. M. Irsyad ~ Bacan
37. M. Ihsanudin Fikri ~ Pekalongan
38. Ismail Yusuf ~ Asahan
39. Abdullah Kaso ~ Thailand
40. M. Ariesdy Prawiranegara ~ Bone
MUDABIR :
1. Al-akh Fachru ~ Bogor
2. Al-akh Habib ~ Semarang
3. Al-akh Afif ~ Jember
4. Al-akh Aqil ~ Lhokseumawe
5. Al-akh Nugroho ~ Sintang
ROIS MASKAN :
1. Al-akh Sholeh - Bima
2. Al-akh Fachru - Bogor
3. Al-akh Rifki - Tangerang
Ok Mas Bro!
Kamar 5 berhasil mempertahankan anggotanya yang 40 tetap utuh di awal tahun..
Kelompok Belajar SD
Waktu SD kelompok belajar dibuat berdasarkan letak rumah Siswa, biasanya per-RW.
Nah, akhirnya kami berkumpul menjadi satu kelompok belajar, kami adalah ;
1. Diki Mubarok
2. Eko Adityawarman
3. Firhan Adi Wacono
4. Eni Kurniasih
5. Eti Kurniawati
6. Ratna Hastari
Kami terbiasa belajar bersama, apalagi ketika mendekati UN, dan kami berhasil lulus dgn NEM yang tinggi dan akhirnya kami masuk SMP yang sama. Walaupun kelas kita berbeda, tapi kami tetap melakukan belajar bersama secara bergilir.
Namun diakhir semester kelas 7, Ratna sakit setelah mengikuti kegiatan PMR, berbulan2 lamanya ia sakit dan meninggal di tanggal 6 November 2009. Saat itu, dipagi hari sekitar jam 7, Saya sedang menonton TV sambil makan nasi goreng, tiba2 ada tetangga bilang, "han, batirmu kae wong jurang mati". Saya tidak percaya, itu hari Ahad, Rabunya Saya masih SMSan bahas masalah PMR. Tapi tiba2 datang Diki, Eni dan Eti ke rumah pakai pakaian Ta'ziyah. Waw, langsung Saya ganti baju dan ke TKP dan tak lupa beri kabar Guru SMP. Disana kami melihat proses jenazah sampai dikuburkan. Itu pertama kali Saya ditinggal mati teman sendiri. Esokan harinya, teman2 SMP yang rumahnya jauh menyempatkan waktunya untuk Ta'ziyah.
SEKARANG. .
Si Diki melanjutkan di sebuah STM swasta di Kota Kebumen, si-kembar Eni dan Eti masuk ke sebuah SMK di Kota Kebumen, Eko tergesa2 dan merantau ke Kota Bandung dan Saya belajar disebuah kampung daerah Ponorogo.
1. Diki Mubarok
2. Eko Adityawarman
3. Firhan Adi Wacono
4. Eni Kurniasih
5. Eti Kurniawati
6. Ratna Hastari
Kami terbiasa belajar bersama, apalagi ketika mendekati UN, dan kami berhasil lulus dgn NEM yang tinggi dan akhirnya kami masuk SMP yang sama. Walaupun kelas kita berbeda, tapi kami tetap melakukan belajar bersama secara bergilir.
Namun diakhir semester kelas 7, Ratna sakit setelah mengikuti kegiatan PMR, berbulan2 lamanya ia sakit dan meninggal di tanggal 6 November 2009. Saat itu, dipagi hari sekitar jam 7, Saya sedang menonton TV sambil makan nasi goreng, tiba2 ada tetangga bilang, "han, batirmu kae wong jurang mati". Saya tidak percaya, itu hari Ahad, Rabunya Saya masih SMSan bahas masalah PMR. Tapi tiba2 datang Diki, Eni dan Eti ke rumah pakai pakaian Ta'ziyah. Waw, langsung Saya ganti baju dan ke TKP dan tak lupa beri kabar Guru SMP. Disana kami melihat proses jenazah sampai dikuburkan. Itu pertama kali Saya ditinggal mati teman sendiri. Esokan harinya, teman2 SMP yang rumahnya jauh menyempatkan waktunya untuk Ta'ziyah.
SEKARANG. .
Si Diki melanjutkan di sebuah STM swasta di Kota Kebumen, si-kembar Eni dan Eti masuk ke sebuah SMK di Kota Kebumen, Eko tergesa2 dan merantau ke Kota Bandung dan Saya belajar disebuah kampung daerah Ponorogo.
Kini Kau Tlah Tiada Brother
Tepat hari ini adalah 40 hari kematiannya, dia adalah seorang pemuda belasan tahun atau generasi beberapa tahun diatasku berasal dari RT 1 ini. Lebaran tahun lalu aku sempat bersalaman dengan dia dirumahnya.
Ceritanya panjang, saat Saya perpulangan akhir tahun 1433 H dia didakwa stress dan tergila2 kepada gadis belakang rumahku. Banyak yang bilang dia begitu karena cintanya ditolak oleh Santriwati itu. Karena dia aneh dan abnormal, dia diasingkan ke ma'had salaf di Kota ini.
Tapi sepertinya dia dibuang, selama 3 bulan ibubapanya tidak memberinya uang atau makanan apapun, sehingga ada seorang memberitahu bahwa dia sakit hampir mati. Setelah dibawa pulang 2 hari dirumah, tubuhnya kurus bagaikan tulang yang dibalut kulit, padahal dulunya kekar. Akhirnya dia meninggal diusia muda.. Selamat jalan Mas!
Ceritanya panjang, saat Saya perpulangan akhir tahun 1433 H dia didakwa stress dan tergila2 kepada gadis belakang rumahku. Banyak yang bilang dia begitu karena cintanya ditolak oleh Santriwati itu. Karena dia aneh dan abnormal, dia diasingkan ke ma'had salaf di Kota ini.
Tapi sepertinya dia dibuang, selama 3 bulan ibubapanya tidak memberinya uang atau makanan apapun, sehingga ada seorang memberitahu bahwa dia sakit hampir mati. Setelah dibawa pulang 2 hari dirumah, tubuhnya kurus bagaikan tulang yang dibalut kulit, padahal dulunya kekar. Akhirnya dia meninggal diusia muda.. Selamat jalan Mas!
Selamat Jalan Kawan
Sekitar bulan Oktober tahun lalu sehari setelah kematian Ustadz senior pada jam istirahat pertama Saya dari Satelit lantai dua pergi ke Ninxia lantai dua, tepatnya di NETCAFE DCC.
Saya buka email dihotmail dan baca pemberitahun FB, disana teman2 SMP menulis bahwa seorang teman kami asal Seling exs-9C telah mendahului kita.
Bergetarlah hatiku ini, esoknya Saya telpon Ibu, tapi tidak tahu.
Dan kemarin Saya bertanya kepada seorang teman, memang itu benar dan nyawanya melayang karena kecelakaan.
Selamat jalan kawan seperjuangan!
[JANGAN MALU] Jadi Kudama Gontor Dua
Teman2 Kudama Gorda 2012 baik yang caplek ataupun yang murni, jangan pernah minder dengan status kalian itu!
Jadilah yang terbaik, kita lebih banyak membantu pondok daripada mereka.
Pengalaman kita lebih banyak.
Siapa yang piket Gerbang 24 jam nonstop saat calon wali santri berduyun2 datang ke Gorda untk mendaftarkan anaknya??
Siapa yang mengantarkan anak baru yg gak paham pondok kekamarnya masing2??
Siapa yang jadi Ketua Kamar dan mengajarkan cara pakai sarung, melipat sajadah, merapikan kotak, dsb kepada anak baru?? Siapa yg membangun Gedung Yaqdzoh 4??
Siapa yg pernah bantu panitia ujian masuk dgn memasukkan ribuan data Santri ke komputer dari pagi hari gak masuk kelas sampai jam 3 malam??
Siapa yang belum pernah merasakan semua jenis piket di Gorda??
Siapa yang ambil absen anak baru malam2 ke Pengasuhan Santri, diberi pengumuman, dinasehati langsung sama Ustadz pengasuhan??
Siapa yang pernah pegang HT waktu piket malam??
Siapa yang jaga anak baru biar gak kabur malam2??
Dan masih banyak lagi, pengalaman2 itu yang bisa membuat kita itu beda!
Siapa yang piket Gerbang 24 jam nonstop saat calon wali santri berduyun2 datang ke Gorda untk mendaftarkan anaknya??
Siapa yang mengantarkan anak baru yg gak paham pondok kekamarnya masing2??
Siapa yang jadi Ketua Kamar dan mengajarkan cara pakai sarung, melipat sajadah, merapikan kotak, dsb kepada anak baru?? Siapa yg membangun Gedung Yaqdzoh 4??
Siapa yg pernah bantu panitia ujian masuk dgn memasukkan ribuan data Santri ke komputer dari pagi hari gak masuk kelas sampai jam 3 malam??
Siapa yang belum pernah merasakan semua jenis piket di Gorda??
Siapa yang ambil absen anak baru malam2 ke Pengasuhan Santri, diberi pengumuman, dinasehati langsung sama Ustadz pengasuhan??
Siapa yang pernah pegang HT waktu piket malam??
Siapa yang jaga anak baru biar gak kabur malam2??
Dan masih banyak lagi, pengalaman2 itu yang bisa membuat kita itu beda!
Tari Aceh PG 687
Baru beberapa minggu tinggal di GBK, eh rois PG butuh anggota buat ikut Tari Aceh, pas waktu itu aku jadi rois hujroh sukarela, langsung tak uprak2i hujroh khomisa kon melu Tari Aceh, alhamdulillah penari Aceh yg dari anggota terbanyak dari Room 5 GBK.
Kami tidak ikut belajar malam, jadi ba'da Isya langsung ke mabna Robithah latihan tari Aceh langsung diajar al-Akh dari Aceh sampai 11 malam selama sebulan.
Karena itu aku sering ngantuk kalo dikelas, tapi wali kelas maklum.
Tari Aceh gak gampang, kompaknya itu susah! Setelah latihan diatas karpet, lantai, sampai diatas paving bahkan Rabithah lantai 5, kaki pegel kepalan lecet.
Akhirnya kami tampil di Panggung Gembira dibawah rintikan air hujan dan mendapatkan nilai 9,5. Pengalaman, alhamdulillah. :)
Akhirnya kami tampil di Panggung Gembira dibawah rintikan air hujan dan mendapatkan nilai 9,5. Pengalaman, alhamdulillah. :)
Angkringan Kenangan
Ada sbuah warung angkringan ditepi Kali Luk Ulo dkat Bendung Kaligending, diawal tahun 2011 setelah aku dan ayahku belanja perlengkapan untk persiapan masuk Gontor, kami mampir disini untk Makan Siang. Menu specialnya adalah ikan tawar penghuni kali Luk Ulo. Kebetlan yg punya kenal dgn ayahku..
Dan setiap perpulangan, makan disini menjadi sunah tersendiri.. :)
tak peduli Ibu marah2 krna masakannya gak dimakan.
Taman Bermain Kami = TPU
Tidak jauh dari rumahku ada pemakaman umum dengan pohon kamboja besar ditengahnya yang memberi kesan angker.
Sebagai anak2 RT 1 ini, kami terbiasa bermain di area pemakaman itu, dari ngobrol2, main gitar, potong sasak, telpon cewek, main petasan sampai main petak umpet malam2 dibulan Ramadhan (katanya dibulan ini semua setan dikekang, makanya kami berani) semuanya kami lakukan diatas nisan2.
Kami juga sering mengambil bibit tanaman dari atas kuburan yang belum pakai nisan dan kami tanah dihalaman rumah. :D
Kala Sang Merah Putih bersanding dengan Merah Hijau Putih
Kala upacara pembukaan Pekan Perkenal Khutbatu-l-'Arsy dilapangan hijau Gontor nan elok kulihat dua tiang bendera terpancang ditengah lapangan sama tinggi dengan satu tiang sudah terpasang bendera Merah Hijau Putih, bendera kebanggaan Gontor. Sedangkan satu tiang kosong segera diisi bendera Sang Saka Merah Putih, bendera kebanggaan Bangsa Indonesia oleh paskibraka Gontor dengan langkah tegas nan gagah berseragam merah putih.
Jantung berdetak kencang saat dihadapanku berkibar dua bendera besar yang saling berdampingan. Sebagai Santri baru kala itu, Saya merasa memasuki sebuah negara baru bernama Gontor dengan Merah Hijau Putih kebanggaannya.
Rasa nasionalismeku sebagai warga negara Indonesia perlahan-lahan diislamisasi dinegara baruku ini. Dengan melihat teman-teman Santri dari luar negeri hikmat menikmati detik-detik pengibaran Sang Saka membuatku yakin semangat Islam lah yang harus lebih dijunjung tinggi antar bangsa.
Negara dalam Negara
Ketika bahasa Indonesia dilarang dalam percakapan resmi dan segala atribut kebangsaan dilarang digunakan dan tidak pernah melihat bendera Merah Putih berkibar setiap pagi hari bahkan upacara pengibaran Merah Putih hanya dua kali setahun membuat diri ini seperti berada diluar negri.
Negeri nan damai diplosok desa lereng Gunung Lawu itu dipenuhi oleh Santri dari penjuru negri dan negara-negara didunia, bagai sebuah negri kecil multi-etnis dengan Islam sebagai asasnya.
Persaudaraan antar etnis antar bangsa disatukan dengan prinsip Ukhuwwah Islamiyah tanpa diganggu oleh embel-embel kedaerahan. Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai bahasa pemersatu dan Qur'an dan Hadits sebagai dasar dalam menjalani hidup.
Ketika koran Republika berbahasa Indonesia yang terpajang dietalase-etalase yang tersebar disudut-sudut pondok memberitakan berbagai konflik antara Indonesia dan negri jiran, dari penghinaan Habibie, penyiksaan TKI sampai pelanggaran tapal batas yang dibaca oleh Santri kedua negara tidak akan mampu membuat hubungan antar Santri kedua negara ini rusak atau menimbulkan konflik dan perdebatan seperti didunia maya.
Semangat persaudaraan muslim tak akan tergoyahkan oleh hal kecil yang memprovokasi yang dapat merusak hubungan antar kedua jiran yang mayoritas muslim ini.
Bahkan untuk pertandingan bola kawasan Asia Tenggara apabila ada tim Indonesia bertanding dengan tim dari Thailand atau Malaysia, dua negara luar dengan Santri mayoritas bertanding. Kami biasa menonton bersama di layar lebar dengan antusias. Dengan persyaratan diam dalam menonton bola tidak ramai ketika goal membuat pertandingan yang ditonton Santri kedua negara berjalan sangat damai dan penuh suka cita.
Deklarasi
Pada acara perpisahan sekolah dan penyerahan Siswa kembali dilapangan tengah SMP N 1 Karangsambung dimulai, kulihat Ibu dari kejauhan datang berpakaian serba pink sedang tanda tangan kehadiran. Setelah acara pentas seni dan sambutan-sambutan selesai dilaksanakan, tibalah saatnya yang menegangkan saat pembagian surat kelulusan oleh Kepala Sekolah dilanjutkan dengan berjabat tangan bersama seluruh dewan guru. Lalu kami dikumpulkan ditengah lapangan berjejer rapi dengan larangan membuka amplop dulu menunggu semua selesai dibagikan dan wali murid datang menghampiri.
Ketika Ibu datang dan aku membuka amplop dengan senyum lebar dan ternyata aku lulus, dengan senyum bahagia aku memeluk Ibuku tampak mata Ibuku memerah seakan mengeluarkan air mata bahagia, dan seketika aku ucapkan "Bu, masukkan aku ke Gontor." Ibu menjawab, "Iya, akan Ibu usahakan". Sementara temanku ada yang berteriak, menangis penuh histeris membuat suasana mengharu biru.
Biyung
Yung.. Ojo ngarep duit opo maneh bojo karo aku, jaman sansoyo edan, tolemu siji2ne iki wayahe lunga ngemboro nggolek ngelmu ben gampang olehe nggolek duit lan ngragati anak bojo mbesuk..
Ngapurane yung, aku wis akeh ngrepoti, aku ugo nyadari nek aku anake wong ra duwe. Urip prihatin neng pondok wis biasa, ngalor-ngidul nggolek utangan karo kancane dak lakoni yen ncen wesel sekomu telat..
Kangene atiku karo sliramu mung iso tak tahan, isone mung tlp lan ngoret2 kertas lan ndungo marang gusti karo mbrebes mili. Ora perlu sliramu teka njenguk awakku adoh2 koyo opo sing wong tua kancaku lakoni. Pasti ngentekke ragad akeh, aku ngerti kui yung. Sapa ra sneng diparani kanggo jamu kangene ati, tapi opo maneh keaadane ra mungkini..
Nyuwun pandongamu yung ben aku bagas waras bisa gampang olehe nggolek ngelmu, betah neng kana, ngelmuku manfaat lan dadi bocah sing soleh. Aku ugo ndangakke sliramu lan bapak ben gampang olehe nggolek duit kanggo ngragadti aku yung..
Ojo nangis yen aku lungo..
Rumah Kenangan, Wonogiri.
Langganan:
Postingan (Atom)