Translate

Rabu, 15 Januari 2014

Piring Multifungsi

Piring adalah sebuah benda yang sering digunakan untuk tempat makanan ketika kita makan. Diletakkan di rak piring sebelum digunakan dan masuk ketmpat pencucian bersama alat-alat masak lain untuk siap dicuci bersama. Bentuk dan bahannya pun berbeda-beda, dari mulai bahan plastik sampai seng, dari bentuk lingkaran sampai bentuk daun, sangat bervariasi.


Di gontor, piring yang boleh digunakan hanya berbenyuk lingkaran dan berbahan dasar melamine saja. Piring empreng hanya untuk kelas 6. Piring lingkaran melamine pun belum cukup, tapi harus polon tanpa gambar atau motif. Piring bentuk lingkaran dipilih untuk menyeragamkan piring Santri se-Darussalam. Semua disengaja untuk pendidikan kerapian dan keseragaman. Dipilihnya bahan melamine karena ringan, mudah dibawa, tidak mudah pecah, aman dan tidak berisik kalau jatuh.


Para anggota dapur umum juga diwajibkan memberi nama, kelas, daerah dan rayon menggunakN cat diatas piringnya. Kalau tidak seperti itu maka akan banyak orng malas mengambil piring dan lebih suka meminjam. Itu bisa menularkan penyakit dan jika tanpa identitas akan mudah hilang dan membuat si pemilik tidak bisa makan. Setiapkita akan keluar dari dapur di pintu keluar biasanyaada staff Bag. Dapur yang mencocokan nama dipiring dengannama di papan nama kita. Piring menjadi barang pribadi yang wajib dimilki oleh Santri se-Darussalam, terutama anggota Dapur Umum.

Piring adalah salah satu benda paling populer dan ada dimana-mana. Bagi kalangan anak baruyang peraturannya keluar dari rayon setengah jam lebih cepat, mereka biasa membawa piring kemana-mana, masuk kelas pagi, pelajaran sore, muwajjah malam, pramuka bahkan muhadhoroh kadang ada yang bawa piring. Kalau kita melihat Santri membawa piring ke tempat yang tidak sesuai, betarti mereka Santri baru yang tidak sempat mengembalikan piringnya ke kamar.


Jika dibandingkan dengan diluar sana, hal ini termasuk unik dan langka. Bisa dibayangkan, biasanya diruang kelas hanya ada peralatan tulis, tapi dikelas 1 dan 1 Int. kita bisa melihat piring sebagai alat dapursatu-satunya yang masuk kelas dan menemani pemiliknya belajar. Keyika latihan pramuka sebagai kegiatan ekskul, piring biasa diletakkan di sela-sela tanaman, etalase, dan di tempat tersembunyi lainnya. Kadang pemiliknya lupa dan jangan heran kita akan menemukan piring bertebaran disudut-sudut pondok.


Karena piring menemani pemiliknya dengan setis selama setengah tahun mrnjadi anak baru. Maka fungsinya pun menjadi ganda, selain untuk tempat makan didapur, berikut fungsi lainnya :


1). SEBAGAI PELINDUNG KEPALA

Terkadang ketika kita akan makan siang, cuaca begitu panas dan terik, berjalan dihamparan paving depan Aligarh dengan suasana begitu memaksa kita untuk menggunakan piring yang kita cangking diangkat sedikit keatas untuk menutupi kepala dari silaunya sinar matahari. Begitupun jika hujan turun, berpayung piring sedikit membantu mengurangi tetesan air dikepala.


2). TIADA GAYUNG PIRING PUN JADI

Ketika kelas anak baru ditempatkan di gedung Satelit, yang namanya ansk baru kebanyakan bawa piring ke kelas, maka jika hendak ke kamar mandi dikomplek Yaqdzoh setelah pengalaman tidak menemukan gayung, memaksa mereka untuk ijin kekamar mandi kepada Ustadz sambil membawa piring. Sampai ada yang heran itu orang mau makan apa bung airdi kamar mandi.


3). PENGGANTI BANTAL

bersambung. . . . . . .

1 komentar: